
Pengertian dan Jenis Bina’ Fi’il
Bina’ adalah bentuk dasar dari kata kerja (fi’il). Bina’ terbagi menjadi dua jenis, yaitu fi’il shohih dan fi’il mu’tal.
- Fi’il shohih adalah kata kerja yang tidak mengandung huruf illat.
- Fi’il mu’tal adalah kata kerja yang mengandung huruf illat, yaitu alif (ا), ya’ (ي), dan wawu (و). Ketiganya bisa disingkat menjadi “ayu”. Huruf illat ini bisa berada di awal (fa’ fi’il), tengah (‘ain fi’il), atau akhir (lam fi’il) kata.
Jenis-Jenis Fi’il Shohih
- Shohih Salim (الصحيح السالم)
Kata kerja yang tidak mengandung hamzah, tasydid, atau huruf illat. Contohnya: نَصَرَ, خَرَجَ, رَسَمَ. - Shohih Mahmuz (الصحيح المهموز)
Kata kerja yang mengandung hamzah di awal, tengah, atau akhir, tapi tidak mengandung huruf illat dan tasydid. Contohnya: أَخَذَ, سَأَلَ, نَشَأَ. - Shohih Mudho’af (الصحيح المضعف)
Kata kerja yang memiliki huruf kedua (‘ain fi’il) dan ketiga (lam fi’il) yang sama, sehingga huruf tersebut ditasydid. Contohnya: مَدَّ (asalnya مَدَدَ), فَرَّ, جَلَّ.
Jenis-Jenis Fi’il Mu’tal
- Mu’tal Mitsal (المعتل المثال)
Huruf illat berada di awal kata (fa’ fi’il). Contohnya: يَسَرَ, وَصَلَ, وَفَقَ. - Mu’tal Ajwaf (المعتل الأجوف)
Huruf illat berada di tengah kata (‘ain fi’il). Contohnya: قَالَ (asalnya قَوَلَ), بَاعَ (asalnya بَيَعَ), صَامَ. - Mu’tal Naqish (المعتل الناقص)
Huruf illat berada di akhir kata (lam fi’il). Contohnya: تَلَا, غَزَا, رَمَى. - Mu’tal Lafif Maqrun (المعتل اللفيف المقرون)
Mengandung dua huruf illat yang berurutan di tengah dan akhir kata (‘ain dan lam fi’il). Contohnya: نَوَى, لَوِيَ, كَوَى. - Mu’tal Lafif Mafrūq (المعتل اللفيف المفروق)
Mengandung huruf illat di awal dan akhir kata (fa’ dan lam fi’il). Contohnya: وَصَى, وَلِيَ, وَقَى. - Jenis-Jenis Fi’il Mu’tal
Jenis-Jenis Fi’il Mu’tal Cara Mudah Mengingat Lafif Maqrun dan Mafrūq
- Maqrun diucapkan mulus tanpa hambatan, seperti susunan huruf illatnya yang menyatu di tengah dan akhir.
- Mafrūq diucapkan seperti ada pantulan (terputus), sesuai dengan posisi huruf illat di awal dan akhir yang tampak terpisah.
Membedakan Hamzah dan Alif
- Hamzah bisa diberi harakat dan bisa dibaca, seperti pada: أَخَذَ, سَأَلَ, نَشَأَ.
- Alif tidak bisa diberi harakat dan tidak bisa dibaca sendiri, seperti pada: قَالَ, نَوَى.
Tips Menentukan Jenis Bina’
Jika kata kerja bukan dalam bentuk fi’il madhi, cari terlebih dahulu bentuk asal atau fi’il madhinya untuk menentukan jenis bina’-nya.
Contoh Analisis:
- يَنْصُرُ → fi’il madhi: نَصَرَ → shohih salim
- جَلَالَةً → fi’il madhi: جَلَّ → shohih mudho’af
- كُلْ → fi’il madhi: أَكَلَ → shohih mahmuz
- قِ → fi’il madhi: وَقَى → mu’tal lafif mafruq
Kalau kamu merasa mulai paham hari ini, jangan berhenti di sini. Ingat, ilmu shorof bukan sekadar ilmu teori — ia adalah pondasi penting untuk memahami struktur bahasa Arab secara utuh. Tanpa penguasaan shorof, kamu akan kesulitan menangkap makna dari setiap kata yang berubah-ubah bentuknya dalam Al-Qur’an, hadis, atau kitab kuning. Maka, langkah kecil yang kamu ambil hari ini adalah bagian dari proses besar memahami bahasa para ulama.
Baca : Shorof Krapyak
Metode Shorof Krapyak yang kami sajikan di kategori shorof pada laman ini dan ini dirancang agar kamu bisa belajar secara terstruktur dan bertahap. Dari yang paling dasar seperti memahami wazan (pola), hingga mengenal perubahan kata kerja dan kata benda dalam berbagai konteks. Semua disusun agar kamu tak merasa terbebani, namun justru merasa tertantang dan termotivasi. Kami ingin menunjukkan bahwa belajar bahasa Arab itu tidak harus sulit, apalagi kalau kamu menggunakan metode yang sudah terbukti efektif dipakai di banyak pesantren.
Jadi, jangan biarkan pemahamanmu berhenti di satu artikel saja. Masih banyak materi menarik, praktis, dan mudah dicerna yang siap kamu pelajari selanjutnya. Yuk, lanjutkan ke bab berikutnya dan terus bangun fondasi ilmu Arabimu bersama metode Shorof Krapyak. Ilmu itu bertahap, dan setiap halaman yang kamu baca akan mendekatkanmu pada pemahaman yang lebih dalam!